CHANDRA WIJAYA MUSNI (1425042011)
A.
PENGERTIAN
MIKROKONTROLER
Mikrokontroler
adalah suatu alat elektronika digital yang mempunyai masukan dan keluaran serta
kendali dengan program yang bisa ditulis dan dihapus dengan cara khusus, cara
kerja mikrokontroler sebenarnya membaca dan menulis data. Sekedar contoh,
bayangkan diri Anda saat mulai belajar membaca dan menulis, ketika Anda sudah
bisa melakukan hal itu Anda bisa membaca tulisan apapun baik buku, cerpen,
artikel dan sebagainya, dan Andapun bisa pula menulis hal-hal sebaliknya.
Begitu pula jika Anda sudah mahir membaca dan menulis data maka Anda dapat
membuat program untuk membuat suatu sistem pengaturan otomatik menggunakan
mikrokontroler sesuai keinginan Anda.
Mikrokontroler
merupakan komputer didalam chip yang digunakan untuk mengontrol peralatan
elektronik, yang menekankan efisiensi dan efektifitas biaya. Secara harfiahnya
bisa disebut “pengendali kecil” dimana sebuah sistem elektronik yang sebelumnya
banyak memerlukan komponen-komponen pendukung seperti IC TTL dan CMOS dapat
direduksi/diperkecil dan akhirnya terpusat serta dikendalikan oleh
mikrokontroler ini.
Suatu kontroler digunakan untuk mengontrol suatu proses atau aspek-aspek
dari lingkungan. Satu contoh aplikasi dari mikrokontroler adalah untuk
memonitor rumah kita. Ketika suhu naik kontroler membuka jendela dan
sebaliknya. Pada masanya, kontroler dibangun dari komponen-komponen logika
secara keseluruhan, sehingga menjadikannya besar dan berat. Setelah itu barulah
dipergunakan mikrokprosesor sehingga keseluruhan kontroler masuk kedalam PCB
yang cukup kecil. Hingga saat ini masih sering kita lihat kontroler yang
dikendalikan oleh mikroprosesor biasa (Zilog Z80, Intel 8088, Motorola 6809,
dsb).
B. JENIS-JENIS MIKROKONTROLER
1. Mikrokontroler
AVR
Mikrokonktroler
Alv and Vegard’s Risc processor atau sering disingkat AVR merupakan
mikrokonktroler RISC 8 bit. Karena RISC inilah sebagian besar kode instruksinya
dikemas dalam satu siklus clock. Mikrokontroler AVR merupakan salah satu jenis
arsitektur mikrokontroler yang menjadi andalan Atmel. Arsitektur ini dirancang memiliki
berbagai kelebihan dan merupakan penyempurnaan dari arsitektur
mikrokontroler-mikrokontroler yang sudah ada.
Berbagai
seri mikrokontroler AVR telah diproduksi oleh Atmel dan digunakan di dunia
sebagai mikrokontroler yang bersifat low cost dan high performance. Di
Indonesia, mikrokontroler AVR banyak dipakai karena fiturnya yang cukup
lengkap, mudah untuk didapatkan, dan harganya yang relatif terjangkau.
Ø Varian
Mikrokontroler AVR
Antar seri mikrokontroler AVR
memiliki beragam tipe dan fasilitas, namun kesemuanya memiliki arsitektur yang
sama, dan juga set instruksi yang relatif tidak berbeda. Tabel dibawah ini
membandingkan beberapa seri mikrokontroler AVR buatan Atmel.
Keterangan:
1)
Flash adalah suatu jenis Read Only Memory yang
biasanya diisi dengan program hasil buatan manusia yang harus dijalankan oleh
mikrokontroler
2)
RAM (Random Acces Memory) merupakan memori yang
membantu CPU untuk penyimpanan data sementara dan pengolahan data ketika
program sedang running
3)
EEPROM (Electrically Erasable Programmable Read
Only Memory) adalah memori untuk penyimpanan data secara permanen oleh
program yang sedang running
4)
Port I/O adalah kaki untuk jalur keluar atau masuk
sinyal sebagai hasil keluaran ataupun masukan bagi program
5)
Timer adalah modul dalam hardware yang bekerja untuk
menghitung waktu/pulsa
6)
UART (Universal Asynchronous Receive Transmit)
adalah jalur komunikasi data khusus secara serial asynchronous
7)
PWM (Pulse Width Modulation) adalah fasilitas
untuk membuat modulasi pulsa
8)
ADC (Analog to Digital Converter) adalah
fasilitas untuk dapat menerima sinyal analog dalam range tertentu untuk
kemudian dikonversi menjadi suatu nilai digital dalam range tertentu
9)
SPI (Serial Peripheral Interface) adalah jalur
komunikasi data khusus secara serial secara serial synchronous
10) ISP (In
System Programming) adalah kemampuan khusus mikrokontroler untuk dapat
diprogram langsung dalam sistem rangkaiannya dengan membutuhkan jumlah pin yang
minimal.
Ø Arsitektur
Mikrokontroler AVR
Mikrokontroler
AVR sudah menggunakan konsep arsitektur Harvard yang memisahkan memori dan bus
untuk data dan program, serta sudah menerapkan single level pipelining. Selain
itu mikrokontroler AVR juga mengimplementasikan RISC (Reduced Instruction
Set Computing) sehingga eksekusi instruksi dapat berlangsung sangat cepat
dan efisien. Blok sistem mikrokontroler AVR dapat dilihat dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Blok Diagram Mikrokontroler AVR |
2.
Mikrokontroler MCS-51
Mikrokonktroler ini termasuk dalam keluarga mikrokonktroler CISC (Complex
Instruction Set Computer). Sebagian besar instruksinya dieksekusi dalam 12
siklus clock. Mikrokontroler MCS51 buatan Atmel terdiri dari dua versi, yaitu
versi 20 kaki dan versi 40 kaki. Semua mikrokontroler ini dilengkapi dengan Flash
PEROM (Programmable Eraseable Read Only Memory) sebagai media
memori-program, dan susunan kaki IC-IC tersebut sama pada tiap versinya.
Perbedaan dari mikrokontroler-mikrokontroler tersebut terutama terletak
pada kapasitas memori-program, memori-data dan jumlah pewaktu 16-bit. Perbedaan
mikrokontroler Atmel MCS51 tersebut ditunjukan pada Tabel 1.1 berikut.
Tabel 1.1. Perbandingan antar Mikrokontroler MCS51Atmel |
Mikrokontroler
MCS51 Atmel versi mini (20 pin) dan versi 40 pin secara garis besar memiliki
struktur dasar penyusun arsitektur mikrokontroler yang sama. Bagian-bagian
tersebut secara lebih lengkap (detil) ditunjukan dalam diagram blok berikut.
Gambar 1.2 Diagram blok Mikrokontroler MCS51 Atmel |
Mikrokontroler
MCS51 Atmel versi 40 kaki mempunyai 32 kaki sebagai port paralel dan 8 pin
yang lain untuk konfigurasi kerja mikrokontroler. Satu port paralel
terdiri dari 8 kaki, dengan demikian 32 kaki tersebut membentuk 4 buah port
paralel yang masing-masing dikenal sebagai port 0, port 1, port
2, port 3. Nomor dari masing-masing jalur (kaki) dari port
paralel mikrokontroler MCS51 Atmel mulai dari 0 sampai 7, jalur (kaki) pertama
dari port 0 disebut sebagai P0.0 dan jalur terakhir untuk port 3
adalah P3.7. Mikrokontroler MCS51 Atmel versi mini mempunyai 20 kaki, 15 kaki
diantaranya adalah kaki port 1 dan port 3. 5 kaki yang lain untuk
konfigurasi kerja mikrokontroler. Port 1 terdiri dari 8 jalur yaitu P1.0
sampai P1.7 dan port 3 terdiri dari 7 jalur yaitu P3.0 sampai P3.5 dan
P3.7. Susunan kaki mikrokontroler MCS51 atmel versi 40 kaki dapat dilihat pada
Gambar 2.2 berikut.
Gambar 2.2 Susunan kaki Mikrokontroler MCS51 Atmel |
3.
Mikrokontroler PCI
Pada awalnya, PIC merupakan kependekan dari Programmable Interface
Controller. PIC termasuk keluarga mikrokonktroler berarsitektur Harvard yang
dibuat oleh Microchip Technology. Awalnya dikembangkan oleh Divisi
Mikroelektronik General Instruments dengan nama PIC1640.
PIC memungkinkan Anda untuk mengontrol perangkat output ketika mereka dipicu
oleh sensor dan switch. Program dapat dihasilkan dengan menggunakan diagram
alur dalam perangkat lunak komputer, yang kemudian dapat di-download ke dalam
chip PIC. Mereka dapat ditulis ulang sebanyak yang Anda inginkan. Memori jenis
ini disebut memori flash.
Sebuah mikrokontroler PIC adalah sirkuit terpadu tunggal cukup kecil untuk
muat di telapak tangan dan berisi memori pengolahan unit, Jam dan sirkuit Input
/ Output dalam satu unit. Sebuah mikrokontroler PIC, oleh karena itu, sering
digambarkan sebagai komputer dalam sirkuit terpadu. Mikrokontroler PIC dapat
dibeli kosong dan kemudian diprogram dengan program kontrol tertentu. Mikrokontroler
PIC juga dapat dibeli dengan pra–diprogram seperangkat perintah yang memungkinkan
download langsung dari kabel komputer dan mengurangi biaya peralatan pemrograman.
4. Mikrokontroler
ARM
ARM adalah prosesor dengan arsitektur set instruksi 32bit RISC (Reduced
Instruction Set Computer) yang dikembangkan oleh ARM Holdings. ARM merupakan
singkatan dari Advanced RISC Machine (sebelumnya lebih dikenal dengan
kepanjangan Acorn RISC Machine). Pada awalnya ARM prosesor dikembangkan untuk
PC (Personal Computer) oleh Acorn Computers, sebelum dominasi Intel x86
prosesor Microsoft di IBM PC kompatibel menyebabkan Acorn Computers bangkrut.
Melalui izin dari seluruh dunia, arsitektur ARM adalah yang paling umum dilaksanakan
32-bit set instruksi arsitektur. Arsitektur ARM diimplementasikan pada Windows,
Unix, dan sistem operasi mirip Unix, termasuk Apple iOS, Android, BSD, Inferno,
Solaris, WebOS, Plan 9 dan GNU / Linux. Advanced RISC Machine awalnya dikenal
sebagai Mesin Acorn RISC.
C. CONTOH APLIKASI MIKROKONTROLER DALAM BERBAGAI BIDANG
KEHIDUPAN
Berikut ini merupakan contoh contoh pemanfaatan aplikasi
Mikrokontroler dalam berbagai bidang kehidupan.
Ø Kendali Relay dan Monitor Sensor pada web server
melalui GPRS
Seringkali dalam
membangun suatu sistem kita memerlukan aplikasi pengendali relay maupun monitor
kondisi sensor melalui jarak jauh. Contohnya:
1)
Kendali penerangan
ataupun peralatan rumah tangga pada sistem smarthome
2)
Monitor kondisi sensor
seperti level air di sungai / laut, temperatur dan kelembaban di daerah untuk
stasiun cuaca
3)
Monitor kondisi kendaraan
seperti bensin, temperatur mesin, pintu dan juga melacak posisinya.
Pada jarak yang relatif
pendek, kendali melalui kabel masih merupakan sistem yang ekonomis dibanding
nirkabel. Namun pada jarak yang jauh di mana harga kabel akan menjadi sangat
mahal maka sistem nirkabel akan menjadi sisteAN-0191 Sistem Alarm Rumah berbasis
MMS dilengkapi dengan Camera Interface.
Pada sistem keamanan,
seringkali informasi yang kita butuhkan bukan hanya merupakan pesan informasi
saja namun juga keadaan di mana terjadinya alarm tersebut. Untuk mengetahui
secara visual mengenai keadaan tempat terjadinya alarm dilakukan dengan
menggunakan camera.
Ponsel atau handphone
saat ini adalah merupakan perangkat yang selalu berada di dekat pemiliknya
sehingga perangkat ini adalah merupakan media yang paling tepat untuk
menyampaikan informasi. Untuk data berupa informasi teks dapat dikirim melalui
SMS atau Short Message Service. Namun untuk data berupa gambar maka informasi
dapat dikirimkan melalui MMS atau Multimedia Messaging Service yaitu merupakan
layanan pengiriman pesan dalam bentuk multimedia di mana selain gambar, layanan
ini sebetulnya juga dapat digunakan untuk mengirim video, audio dan lain-lain.
Modul
SIM5216 dalam hal ini adalah merupakan modul gsm modem yang dilengkapi dengan
camera interface dan analog input dalam hal ini dapat digunakan sebagai bagian
pengolah data kamera menjadi MMS.m yang lebih ekonomis.
SIM5216 juga memiliki
analog input sehingga sensor suhu yang memiliki keluaran berupa tegangan analog
dapat dihubungkan pada input tersebut. Sensor suhu yang digunakan adalah LM35
yaitu sensor suhu dengan range 0 -100ºC dan kenaikan suhu 10mV / ºC dan
ketelitian 0.5ºC.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Sensor ini terhubung pada bagian analog input dari Modul SIM5216yang memiliki resolusi 8 bit dan range tegangan input dari 0 – 2.65V sehingga dapat menerima tegangan analog keluaran sensor LM35 di mana tegangan maksimalnya (suhu 100ºC) adalah 1V.
Modul SIM5216 ini telah
dilengkapi antarmuka kamera sehingga modul ini dapat mengambil gambar kondisi
sekitar dan langsung mengirimkan melalui MMS.
Sebelum melakukan capture
gambar sistem ini harus mengetahui kapan proses capture tersebut dilakukan.
Proses capture dilakukan pada saat ada sensor yang aktif mendeteksi obyek atau
suatu kondisi yang tidak diinginkan. Pada aplikasi ini terdapat sensor suhu,
sensor ultrasonic, sensor infrared dan sensor asap. Sensor suhu dan asap
berfungsi untuk mendeteksi adanya bahaya kebakaran. Pada saat suhu melebihi
nilai tertentu maka hal ini dianggap adanya panas dari api sehingga sistem akan
melakukan capture dan mengirimkan foto tersebut dalam MMS. Nilai tersebut
diatur oleh mikrokontroler sebagai pengolah data.
Jadi mikrokontroler akan
mengambil nilai suhu melalui analog inputSIM5216 dan dibandingkan dengan nilai
suhu yang tersimpan dalam program. Selain suhu, kondisi kebakaran juga dideteksi
dengan menggunakansensor asap yang mengeluarkan pulsa saat asap terdeteksi.
Pulsa tersebut akan diterima oleh sistem mikrokontroler (dalam hal ini
adalahDST-51) yang akan memerintahkan SIM5216 untuk melakukan capture foto dan
mengirimkan via MMS. Untuk mendeteksi obyek digunakan dua jenis sensor
yaitu ultrasonic dan
infrared. Sensor ultrasonic mendeteksi obyek yang ada di depan sensor,
sedangkan infrared mendeteksi obyek yang memotong di antara pemancar dan
penerima infrared. Sensor ultrasonic lebih tepat dipasang di bagian di mana
obyek terdeteksi dari depan sensor seperti pada gambar berikut.
Sedangkan infrared digunakan untuk mendeteksi obyek
yang memotong antara pemancar dan penerima. seperti pada gambar berikut.
Pulsa echo ini akan
dikirim ke DST-51 sebagai indikasi bahwa ada obyek yang lewat di depan sensor. Sedangkan untuk infrared dapat digunakan
dua jenis sensor. Sensor yang pertama adalah DSF-01 V3. Apabila aplikasi yang
anda buat hanya untuk keperluan miniatur saja maka modul ini lebih sesuai
mengingat harganya yang cukup ekonomis. Namun posisi LED infrared dan receiver
dari modul tersebut harus sedikit dimodifikasi sebagai berikut.
Output dari sensor ini berupa kondisi logic akan diterima oleh DST-51dan dideteksi sebagai adanya obyek saat obyek tersebut memotong pancaran infrared dari pemancar dan penerima. Apabila untuk aplikasi sesungguhnya lebih baik menggunakan sensor infrared yang memiliki jarak lebih jauh seperti pada Infrared Beam Sensor.
Berikut adalah algoritma
kerja sistem dalam diagram alir yang menggambarkan proses kerja program dalam
mikrokontroler DST-51
Pada diagram alir
tersebut terdapat dua aliran, yang pertama adalah program utama yang bekerja
mendeteksi kondisi-kondisi sensor. Saat salah satu sensor mendeteksi ada obyek
atau kebakaran maka program akan langsung mengirimkan foto dalam bentuk MMS
beserta teks yang menunjukkan informasi sensor apa yang aktif sehingga pengguna
dapat mengetahui jenis sensor yang aktif dari MMS yang diterima di HP.
Diagram alir kedua adalah
interupsi serial yang mendeteksi pesan SMS yang dikirim oleh pengguna melalui
HP dan diterima oleh SIM5216. Pesan ini diteruskan ke DST-51 dan apabila pesan
tersebut berisi SMS “ambilfoto” maka DST-51 akan memerintahkan SIM5216 untuk
mengirimkan foto. Bagian ini digunakan apabila pengguna ingin melihat kondisi
melalui camera setiap saat. Agar sistem yang dirangkai dapat bekerja sesuai diagram
alir tersebut maka program atau source code perlu diisikan ke dalam
DST-51terlebih dahulu.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
Lebih detail mengenai cara untuk download program ke DST-51 dapat dilihat di AN0160.
GSM Modem SIM300 |
Kontrol dan monitoring melalui SMS adalah merupakan salah satu prasarana
yang efektif dalam memantau ataupun mengendalikan keadaan di suatu tempat
melalui jarak jauh mengingat jaringan GSM yang sudah tersebar di berbagai
tempat/daerah. Banyak aplikasi yang dibuat menggunakan Handphone-handphone
bekas yang dimodifikasi dan dihubungkan ke mikrokontroler. Namun penggunaan
handphone bekas seringkali menemukan kendala diantaranya :
1)
Dibutuhkan modifikasi untuk koneksi
hubungan ke mikrokontroler dan seringkali harus membongkar cassing HP
2)
Problem di power supply, (tidak dapat
dihubungkan langsung ke power supply mikrokontroler tanpa melakukan
modifikasi). Sedangkan bila dihubungkan ke charger terus menerus akan merusak
battery.
3)
Bentuk yang tidak konsisten karena
seringkali perkembangan HP berubah mengikuti pasar. Hal ini akan menjadi
masalah untuk aplikasi yang diproduksi massal.
4)
Stabilitas yang kurang baik karena memang
bukan didisain untuk standard industry, sehingga untuk aplikasi yang serius
sangat tidak disarankan.
Pada aplikasi ini akan kita gunakan GSM Modem D-GSM300
yaitu GSM Modem yang diproduksi oleh Delta Electronic dengan menggunakan Modul
SIM300 keluaran SIMCOM yang saat ini telah direvisi menjadi SIM900-TE-C
SIM900-TE-C |
Sumber tegangan dari GSM Modem ini dapat menggunakan power supply 5 volt
dari sistem mikrokontroler. Selain itu juga dilengkapi dengan UART level TTL
sehingga dapat dihubungkan langsung ke UART mikrokontroler tanpa menggunakan IC
MAX232 lagi. Juga terdapat GSM External Antenna sehingga untuk penempatan
antenna di luar cassing dapat dilakukan dengan mudah dan diperoleh daya tangkap
signal yang cukup besar.
Sebagai sistem mikrokontroler pada aplikasi ini digunakan Modul DST-51 yang
juga memiliki On board USB Programmer dan LCD interface sehingga mempermudah
pengguna dalam mengisi atau mengubah program.
Modul DST-51 V3.7 USB Version |
Hubungan antara D-GSM300 dan DST-51 dilakukan melalui UART Port yang ada di
DST-51 ke Serial TTL Port D-GSM300.
Modul D-GSM300 |
Pada aplikasi ini terdapat 8 buah port logic I/O (input/output) dan satu
analog input. Port logic I/O diambil dari Port 1 DST-51 dan dapat diatur
sebagai input atau output dengan tegangan 0 volt untuk logika 0 dan 5 volt
untuk logika 1. Sebagai output, port ini dapat dihubungkan keModul DRL1201 Code
070-0015 Relay board untuk mengendalikan peralatan menggunakan relay atau Modul
DRL1205cs Code 070-0017untuk mengendalikan peralatan menggunakan Solid State.
Kadang-kadang dibutuhkan kondisi output dan input yang dikombinasi dalam satu
port yang terdiri 8 bit I/O tersebut. Oleh karena itu dapat digunakan modul
relay single seperti DSS-01 070-0020
Untuk input logic dapat dihubungkan pada sensor-sensor seperti limit switch,
bagian kontak relay LPG Detector, Magnetic Switch Code 011-0030, dan
lain-lain. Sedangkan untuk input analog diambil dari input analog D-GSM300 dan
diminta melalui port UART dengan range 0 – 2.4 volt. Hal ini dapat dilakukan
dengan menggunakan LM35 Code 011-0021 untuk sensor suhu, DCS-01 Code 070-0008
untuk sensor arus, atau dengan bantuan Modul DST-INA Code 070-0184 agar dapat
berhubungan dengan sensor-sensor dengan sinyal kecil sepertiloadcell Code
011-0140 untuk sensor berat, PT-100 Code 011-0113untuk sensor suhu dengan
range yang lebih besar yaitu -200 hingga 800 C.
Referensi
http://teknikinformatika-esti.blogspot.co.id/2011/03/pengertian-mikrokontroler.html
http://blog.unnes.ac.id/widiyanti/2016/02/12/jenis-jenis-mikrokontroler/